Soal
1 : Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem? rincikan apa saja yang ada di
bumi dan sekitar anda, lengkapi dengan gambar ?
Jawab
:
Menurut Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1997 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidu
Macam-macam
ekosistem :
1. Ekosistem Darat
Ekosistem
darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan
letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi
beberapa bioma, yaitu sebagai berikut :
a. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di
daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu
slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi,
sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun
berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun
seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta
mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain
rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
b.
Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang
terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan
kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas
(peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada
terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala,
gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
c. Bioma hutan basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah
tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun.
Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang
lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m,
cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).
Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat
di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi
suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan
basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan
anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan,
harimau, dan burung hantu
d.
Bioma hutan gugur
Bioma
hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah curah hujan
merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin,
semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu
rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan
rakoon (sebangsa luwak).
e.
Bioma taiga
Bioma
taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik.
Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak
dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam,
ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
f.
Bioma tundra
Bioma
tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara
dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini
hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan
biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya
mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini
ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.
Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa
kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
2.
Ekosistem Air Tawar
Ekosistem
air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem
air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah
sungai.
a.
Danau
Danau
merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter
persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian daerah
berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya
matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak
tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah
perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah
yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas
tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari
tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
1) Daerah litoral
Daerah ini
merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang
hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar
dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat
beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai
siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air
seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering
mencari makan di danau.
2) Daerah limnetik
Daerah ini
merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar
matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan
sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi.Zooplankton yang sebagian besar termasuk
Rotifera dan udang- udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan
oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian
ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.
3) Daerah profundal
Daerah ini
merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan organisme
lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi
detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan
mikroba.
4) Daerah bentik
Daerah ini
merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme
mati.
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan
produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :
1) Danau Oligotropik
Oligotropik
merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena
fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih
sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen
sepanjang tahun.
2) Danau Eutropik
Eutropik
merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan,
karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau oligotrofik
dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik
yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas
manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah
kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor.
Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi
produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di
danau tersebut. Pengkayaan danau seperti ini disebut “eutrofikasi”. Eutrofikasi
membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
b. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.
Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan.
Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air
bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air
sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk
berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis
dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai
makanan.
Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak
sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir
sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh
berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya
dan lumba-lumba. Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena
mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat
melekat pada batu.
Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir
menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air.
3. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan
terumbu karang.
a.
Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang
tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena
suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C.
Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang
panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah
termoklin. Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur,
maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan
air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan
sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung
balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah
permukaannya secara horizontal.
Di laut, hewan dan
tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan
tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak
minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis
melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara
aktif.
b. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan
ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi
oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki
adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah
paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni
oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi
kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi
dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut,
remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang
laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang
maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput
laut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah
pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.
1) Formasi pes caprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan
pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang
dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah
Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia
martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus
tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).
2) Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi
tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia,
Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka
kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan
adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi
untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari
pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa,
Acathus, Rhizophora, dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah,
pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan
Cylocarpus.
c. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.
Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa
garam.Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke
laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut
aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari. Komunitas tumbuhan yang hidup di
estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas
hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada
beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat
kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan
tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
d.
Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang
khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas
ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya
matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung. Terumbu karang didominasi
oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium
karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun
substrat tempat hidup karang lain dan ganggang. Hewan-hewan yang hidup di
karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.
Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang
laut, dan ikan karnivora.
Soal
2 : Apa yang dimaksud dengan nilai lingkungan?lengkapi dengan bagaimana
mengkualifikasikan nilai lingkungan?
Jawab :
Jawab :
Nilai
adalah sesuatu yang penting, baik dan
berharga. Dalam nilai terkandung sesuatu yang ideal, harapan yang
dicita-citakan untuk kebajikan. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan
menghubungkan sesuatu dengan yang lain dan kemudian mengambil keputusan.
Sesuatu dianggap punya nilai jika sesuatu itu dianggap penting, baik dan
berharga bagi kehidupan umat manusia. Baik ditinjau dari segi religius, politik,
hukum, moral, etika, estetika, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.
Lingkungan adalah
istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam, yang
berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan atau
kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah
lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun
mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya
Nilai lingkungan artinya ada kandungan yang
terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai positif, berharga
dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang berkarakter dan
mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam menunjang
kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap
ciptaan-Nya. Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut
sangatlah penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan
untuk beribadah pada Sang Pencipta.
Artinya juga nilai
lingkungan harus mencakup kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran dan amanah,
diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong, gotong royong
dan kerjasama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan
Pengertian kuantifikasi
adalah keterangan yang berhubungan dengan kuantitas atau jumlah. Misalnya
setiap, beberapa, semua.
Contoh untuk lebih jelasnya:
Semua
pohon jeruk di belakang rumahku sedang berbuah lebat.
Tak ada satu
pohon mangga didepan rumahku yang tak berbunga.
Jadi salah satu cara mengkuantifikasi nilai lingkungan adalah dengan meyakini bahwa semua cara kita memelihara nilai lingkungan akan berguna bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dimasa mendatang.
Soal
3 : Jelaskan jenis-jenis etika lingkungan yang anda ketahui. Jelaskan bagaimana
strategi penerapan etika lingkungan?
Jawab :
Jawab :
Etika merupakan
suatu cara pandang dan kontruksi nilai yang mendasari sikap dan perilaku
manusia dalam memperlakukan alam dan lingkungannya.
Etika
lingkungan adalah refleksi kritis tentang apa yang harus dilakukan manusia
dalam menghadapi pilihan-pilihan moral yang terkait dengan isu lingkungan
hidup, termasuk pilihan moral dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang memberi
dampak pada lingkungan.
Jenis-Jenis Etika Lingkungan
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi.
Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika
ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi
sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah
etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha
pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
a. Etika
Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap
lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan
manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya
diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan
mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan.
Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini
:
1. Manusia terpisah dari alam.
2. Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak
menekankan tanggung jawab manusia.
3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat
keprihatinannya.
4. Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk
kepentingan manusia.
5. Norma utama adalah untung rugi.
6. Mengutamakan rencana jangka pendek.
7. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah
penduduk khususnya dinegara miskin.
8. Menerima secara positif
pertumbuhan ekonomi.
b. Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan
yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang
saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika
Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai
bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga
diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa
lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas
yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas
yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
1. Manusia adalah bagian dari alam.
2. Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat
dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
3. Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam
diperlakukan sewenang-wenang.
4. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
5. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
7. Menghargai dan memelihara tata alam.
8. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9. Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan
sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
Strategi
penerapan etika lingkungan :
a.
Sikap Hormat terhadap Alam
Hormat
terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari
alam semesta seluruhnya
b.
Prinsip Tanggung Jawab
Tanggung
jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut
manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara
nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
c.
Prinsip Solidaritas
Yaitu
prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam
dan dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan
lingkungan.
d.
Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian
Prinsip
satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan
kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
e.
Prinsip “No Harm”
Yaitu
Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan
tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan
alam secara tidak perlu
f.
Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Ini
berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini
muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan
pemuas kepentingan hidup manusia.
g.
Prinsip Keadilan
Prinsip
ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota
masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan
pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara
lestari.
h.
Prinsip Demokrasi
Prinsip
ini didsari terhadap berbagai jenis perbeaan keanekaragaman sehingga prinsip
ini terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan
baik-buruknya, tusak-tidaknya, suatu sumber daya alam.
i.
Prinsip Integritas Moral
Prinsip
ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang
terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang
terkait dengan sumber daya alam
Soal
4 : Jelaskan mengapa menggunakan blogspot ini merupakan bukti komitmen bahwa
kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintahan dalam e-goverment di satu sisi
dan mengekspresikan etika kita terhadap lingkungan. lengkapi dengan argumen
ilmiahnya?
Jawab :
Jawab :
Lahan produktif itu hanya berupa daratan dan perairan, yang
sebenarnya pun tak bisa dimanfaatkan keseluruhannya. Jadi berapa yang bisa
diambil dari alam oleh manusia untuk hidup dan berapa sampah yang harus kembali
dibuang ke alam oleh manusia dalam cakupan wilayah tertentu. Eksploitasi oleh
manusia dari alam itu bisa dalam bentuk dan berbagai macam kegiatan, misal
makan, transport, energi, dan sebagainya. Besaran area analisisnya adalah
populasi penduduk yang bisa sangat bervariasi, mulai dari individu atau
keluarga, atau melebar mulai dari kota, wilayah, negara, atau bahkan seluruh
bumi. Kondisi saat
ini pun diketahui bahwa kapasitas penggunaan alam untuk hidup
manusia telah 23% melampui kemampuan regenerasi bumi itu sendiri.
Di sisi pengguna, semakin tingginya konsumsi dari manusia diakibatkan terjangan kepentingan industri, dimana setiap melangkahkan kaki tak akan mampu lagi melepaskan diri dari iklan dan advertising yang membujuk untuk terus melakukan konsumsi secara berlebih. Gaya hidup manusia digiring ke arah konsumerisme. Semakin banyak pula penggunakan produk yang tidak diperlukan, yang pada akhirnya meningkatkan jumlah barang yang tak tergunakan (sampah). Penggiringan gaya hidup lainnya adalah dengan menghilangkan transportasi publik massal dan memberikan ruang yang luas kepada publik untuk memperoleh kendaraan pribadi secara mudah, walau menjadi tak murah. Perusahaan penyedia alat transportasi berbahan bakar sangat difasilitasi untuk bisa hadir di negeri ini, sementara alat transportasi publik massal tidak pernah disiapkan untuk menjadi lebih baik. Selain meningkatkan kebutuhan akan bahan pembuat alat transportasi, kondisi ini juga mengakibatkan meningkatnya kebutuhan bahan bakar fosil.
Saat
ini perkembangan teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat
pesat.Aplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada
pemakaianaplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan
e-government. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah berlomba-lomba membuat
aplikasi e-government.Pengembangan aplikasi e-government memerlukan pendanaan
yang cukup besar sehingga diperlukan kesiapan dari sisi sumber daya manusia
aparat pemerintahan dan kesiapan dari masyarakat. Survei di beberapa negara
menunjukkan bahwa ada kecenderungan aparat pemerintah untuk tidak melaksanakan
kegiatan secara online, karena mereka lebih menyukai metoda pelayanan
tradisional yang berupa tatap langsung, surat-menyurat atau telepon.
Pembelajaran
dengan menggunakan metode ini merupakan salah satu cara kita ikut serta dalam
menjaga lingkungan (sesuai dengan Undang-undang
tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup disahkan oleh
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Undang-undang ini
berisi 9 Bab terdiri dari 24 pasal. Undang-undang lingkungan hidup bertujuan
mencegah kerusakan lingkungan, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan
menindak pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan rusaknya lingkungan), serta
etika terhadap lingkungan dengan cara tidak menggunakan kertas-kertas yang akan
menimbulkan sampah / limbah.
Soal
5 : Mengapa jejak ekoligis itu merupakan gambaran apakah seorang itu menyumbang
terhadap terhdap kerusakan lingkungan atau tidak?
Jawab :
Jawab :
Ecological Footprint adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam
mengukur penggunaan sumberdaya dan kemampuan menampung limbah
dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan
dalam hektar. Jejak ekologi merupakan satu sistem yang mengukur
seberapa banyak tanah dan air yang diperlukan populasi manusia untuk
menghasilkan sumber yang mereka habiskan dan menyerap limbah yang
dihasilkannya. Jejak ekologi tak pernah lagi menjadi sebuah acuan negara dalam
proses pembangunan dengan melihat neraca aset-aset alam (ekologi)
Ecological Footprint dapat digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam
mendukung keberlanjutan bumi ini, dan menjadi indikator terbaik dan efisien
dalam mendukung keberlanjutan kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam
konteks untuk mengetahui apakah kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam
batas daya dukung lingkungan ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih
dalam surplus ataukah sudah dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi.
Ecological Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri
berapa besarnya konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk ataupun jasa),
serta sampah yang kita produksi dan disetarakan dengan area permukaan bumi yang
produktif secara biologis dalam satuan luasan hektar (ha)
Soal
6 : Sudahkan anda membuat dan mengelola dengan baik?Nilai anda juga sangat
ditentukan dengan blogspot anda?
Jawab :
Jawab :
Saya selalu berusaha untuk mengelolah
dengan baik. Untuk sekarang ini masih banyak hal-hal yang harus saya pelajari demi
perbaikan ke depan, sehingga apa yang saya buat bisa bermanfaat bagi orang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar