Jumat, 29 Maret 2013

Jejak Ekologi Pribadi





BAB I
PENDAHULUAN

Sebuah pendekatan yang baru-baru ini populer dengan Ecological Footprint menjadi alat ukur yang mengkaji tingkat konsumsi manusia dan dampaknya terhadap lingkungan. Konsep "jejak kaki ekologis" (Ecological Footprint) diperkenalkan pada tahun 1990-an oleh William Rees dan Mathis Wackernagel (Wackernagel and Rees, 1996). Ecological Footprint adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar. Jejak ekologi merupakan satu sistem yang mengukur seberapa banyak tanah dan air yang diperlukan populasi manusia untuk menghasilkan sumber yang mereka habiskan dan menyerap limbah yang dihasilkannya. Jejak ekologi tak pernah lagi menjadi sebuah acuan negara dalam proses pembangunan dengan melihat neraca aset-aset alam (ekologi)
Ecological Footprint dapat digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini, dan menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi.
Ecological Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang kita produksi dan disetarakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara biologis dalam satuan luasan hektar (ha)
Ecological Footprint (jejak ekologi) memang tidaklah sepopuler istilah konservasi. Sebagai sebuah metodologi, Ecological Footprint diperkenalkan oleh para pencinta lingkungan sebagai upaya meyakinkan masyarakat luas atas dampak gaya hidup manusia dalam mempengaruhi dan mereduksi langsung kemampuan bumi dalam menyediakan sumber daya alam, baik di darat maupun laut, yang mempunyai ekosistem produktif terhadap alam dan mengkomunikasikannya secara kuantitatif dalam bentuk yang mudah dipahami.
Analisis EF (ecological footprint) sendiri tampaknya beranjak dari pemikiran yang sederhana, yakni kapasitas daya dukung area (lahan) produktif (biocapacity) untuk hidup manusia. Lahan produktif itu hanya berupa daratan dan perairan, yang sebenarnya pun tak bisa dimanfaatkan keseluruhannya. Jadi berapa yang bisa diambil dari alam oleh manusia untuk hidup dan berapa sampah yang harus kembali dibuang ke alam oleh manusia dalam cakupan wilayah tertentu. Eksploitasi oleh manusia dari alam itu bisa dalam bentuk dan berbagai macam kegiatan, misal makan, transport, energi, dan sebagainya. Besaran area analisisnya adalah populasi penduduk yang bisa sangat bervariasi, mulai dari individu atau keluarga, atau melebar mulai dari kota, wilayah, negara, atau bahkan seluruh bumi. Kondisi saat ini pun diketahui bahwa kapasitas penggunaan alam untuk hidup manusia telah 23% melampui kemampuan regenerasi bumi itu sendiri.
 Di sisi pengguna, semakin tingginya konsumsi dari manusia diakibatkan terjangan kepentingan industri, dimana setiap melangkahkan kaki tak akan mampu lagi melepaskan diri dari iklan dan advertising yang membujuk untuk terus melakukan konsumsi secara berlebih. Gaya hidup manusia digiring ke arah konsumerisme. Semakin banyak pula penggunakan produk yang tidak diperlukan, yang pada akhirnya meningkatkan jumlah barang yang tak tergunakan (sampah). Penggiringan gaya hidup lainnya adalah dengan menghilangkan transportasi publik massal dan memberikan ruang yang luas kepada publik untuk memperoleh kendaraan pribadi secara mudah, walau menjadi tak murah. Perusahaan penyedia alat transportasi berbahan bakar sangat difasilitasi untuk bisa hadir di negeri ini, sementara alat transportasi publik massal tidak pernah disiapkan untuk menjadi lebih baik. Selain meningkatkan kebutuhan akan bahan pembuat alat transportasi, kondisi ini juga mengakibatkan meningkatnya kebutuhan bahan bakar fosil.

Dari laporan WWF yang mengtengahkan jejak ekologi dengan judul “Ecological Footprints: A guide for local authorities”, terbaca bagaimana EF ini bisa dimanfaatkan untuk beberapa perhitungan dalam rangka kehati-hatian bertindak, saat ini dan waktu akan datang. Laporan dari WWF ini menggunakan contoh Wales dan Liverpool sebagai kasusnya. Mengutip temuan Mathis Wackernagel dkk. bahwa individu di bumi ini sat ini mengambil jatah rata2 sekitar 2.2 ha, namun karena ada hak pula dari makhluk lain yang dinamakan “earth share”, maka jatah manusia sebenarnya tinggal 1.87 ha. Untuk kasus saat inis aja, penduduk bumi telah berhutang hampir 0.4 ha. Dari beberapa laporan studi ternyata juga terlihat bahwa makin majunya sebuah negara makin besar jejak ekologi yang harus dibayarnya. UAE 11.9, Amerika 9.5 ha, Inggris 5.45 ha, Wales 4.45 ha, Swiss 4 ha, Indonesia 1.1 ha, dan Bangladesh rata2 0.5 ha. Membacanya, untuk menuruti gaya hidup orang Amerika, maka area yang mereka huni harus dijembarkan menjadi 9.5 kalinya sekarang :-). Mereka juga telah mengalami apa yang dinamakan ecological deficit, sedang orang Bangladesh boleh lah disebut memiliki ecological reserve. istilah ini digunakan untuk membandingkan jejak ekologi dan kapasitas biologinya.
Menurut Sir Nicholas Stern, apabila dalam jangka waktu 50 tahun mendatang (2050) gaya hidup manusia tidak berubah dalam bersikap terhadap alam dan lingkungan, bencana pemanasan global akan benar-benar terjadi. Intergovernmental Panel on Climate Change memperkirakan kenaikan suhu global akan berkisar 1,6-4,2 derajat Celsius pada 2050 atau 2070. Karena itulah, segera diperlukan perubahan gaya hidup untuk menanggulangi bahaya perubahan iklim.
Penyebab utama persoalan yang dihadapi manusia dan mengakibatkan kekhawatiran adalah terlampau tingginya pengurasan sumber daya alam, tingginya kebutuhan dan gaya hidup, serta pelepasan gas-gas rumah kaca, termasuk di antaranya karbon dioksida (CO2), diiringi dengan lajunya pertumbuhan penduduk dunia yang semakin masif, yang menghendaki pengurasan terhadap sumber daya alam yang lebih tinggi lagi.
Para pencinta lingkungan berupaya meyakinkan dampak kerusakan ini dengan memberikan tolok ukur dan alasan dasar agar gaya hidup dan konsumsi terhadap sumber daya alam ini dapat dikurangi. Salah satu caranya, dengan cara mengukur jejak ekologi. Analisis jejeak ekologi ini berupaya menjelaskan gambaran bahwa dampak gaya hidup manusia akan mempengaruhi dan mereduksi langsung kemampuan serta ketersediaan sumber daya alam, baik di darat maupun laut, yang mempunyai ekosistem produktif. Satuan yang diberikan untuk menghitung sumber daya alam yang produktif ini dikonversi dalam bentuk global hektare (gha). Jejak atau footprint di sini merupakan penjumlahan total lahan yang diperlukan untuk menyediakan makanan, perumahan, transportasi, bahan-bahan konsumsi yang lain, serta pelayanan yang diperlukan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jejak Ekologi Pribadi
            Untuk mengukur dan mengetahui bagaimana dampak gaya hidup kita, dapat dilakukan dengan cara menghitungnya melalui Ecological Footprint Calculator (kalkulator jejak ekologi) . Metode ini mempermudah kita melihat hubungan sebab akibat dari tindakan atau gaya hidup manusia terhadap kemampuan bumi dalam menopang kebutuhannya di dunia ini secara kuantitatif. Sehingga kita dapat mengetahui seberapa boros, seberapa banyak kita menghasilkan limbah dan seberapa berbahaya limbah yang kita hasilkan, hingga menyangkut penjumlahan total lahan yang diperlukan untuk menyediakan makanan, perumahan, transportasi, bahan-bahan konsumsi yang lain, serta pelayanan yang kita gunakan.

Menghitung Seberapa Besar Jejak Ekologiku.
A.    Transportasi
1.      Dengan apa anda bepergian hari ini?
a)      Berjalan…..0
b)      Bersepeda…..5
c)      Dengan Angkutan Umum….10
d)     Menumpang.....15
e)      Kendaraan Pribadi ….2x30
(Kalikan setiap skor dengan berapa sering metode  tsb dipakai dalam satu hari dan kemudian di total.)
Nilaiku  60
B.     Penggunaan Air
1.      Seberapa banyak air yang digunakan?
a)      Tidak mandi….0
b)      Mandi, 1-2 menit. ….5
c)      Mandi, 3-6 menit.…2x10
d)     Mandi, 10 min …20
e)      Mandi dengan air satu bath tub penuh….20
f)       Mandi dengan air setengah bath tub….10
g)      Mandi dengan air bekas orang lain….10
h)      Menggosok gigi dg air kran tetap mengucur….5
i)        Mencukur kumis/jenggot dengan air kran tetap mengucur….5
Nilaiku 20
C.    Berpakaian
1.      Saya menggunakan pakaian lebih dari sekali sebelum di cuci?
a)      Sering….0
b)      Kadang-kadang….5
c)      Tidak pernah….10
2.      Saya menggunakan pakaian bekas (yg diperbaiki)
a)   iya….(-5)        
b)   tidak….0
3.      Saya memperbaiki baju saya sendiri?
a)  ya….(-5)         
b)  Tidak….0
4.      50% dari baju saya adalah baju turunan? a)  ya….(-5)     b)  tidak….0
5.      Saya membersihkan dan mengeringkan baju?
a)      none….0
b)      1-5 lembar….10         
c)      lebih dari 6 lembar….20
Nilaiku 25
D.    Rekreasi
Mengenali permainan, olahraga, dan aktivitas dimana saya terlibat, pada hari biasa di waktu senjang.
1.      Seberapa banyak peralatan yg diperlukan ?
a)  tidak ada atau sedikit..0  
b)  beberapa….1x 10   
c)  cukup banyak….20
2.      Seberapa luas lahan yg dibutuhkan untuk bermain di lapangan, dataran es, kolam renang, untuk memenuhi kebutuhan rekreasi anda?
a)  tidak ada atau sedikit….0  
b) sedang (<1 hektar) 1x  10  
c) cukup besar (>hektar)…20
3.      Saya menghabiskan uang hari ini untuk belanja (pakaian, baju, peralatan olahraga)?
a)  Tidak ada….0  
b)$5…5   
c)$10…10  
c)$10+…1 pt. per dollar
Nilaiku 10
E.     Makanan
1.      Berapa porsi daging yang dimakan sehari?
a)  0….0  
b) 1 porsi….1x 10  
c) 2 porsi….20 
d) 3 porsi….30
2.      Seberapa banyak makan bersisa di piring?
a) tidak ada1x  0   
b) sedikit….5   
c) cukup banyak….10
3.      Saya mengkonsumsi campuran sisa sayur dan buah?
a)  ya….0             
b)  tidak….1x  10
4.      Makanan yg saya makan adalah makanan lokal?
a)  semuanya….0              
b)  beberapa...1x  10            
c) tidak ada….20
5.      Makanan yg saya makan adalah produk organik?
a)  semuanya….0             
b)  beberapa..1x 10            
c) tidak ada….20
6.      Makanan yg dikonsumsi dibunkus plastik/kertas?
a)  Tidak….0          
b) beberapab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar